Senin, 17 Desember 2007

Artikel

ARTIKEL: Komunikasi Dari Rakyat & Untuk Rakyat

Post subject: ARTIKEL: Komunikasi Dari Rakyat & Untuk Rakyat

Komunikasi Dari Rakyat dan Untuk Rakyat
Oleh: Syahran

Saya tidak tertarik dengan pendapat salah seorang pengamat teknologi komunikasi, yang saat itu sedang diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi Indonesia, tentang pengaplikasian tekhnologi Wi-Max di Indonesia. Dia memberitahukan bahwa penerapan teknologi Wi-Max hanya akan menutup celah bisnis bagi pasar masyarakat Indonesia dalam berkompetisi didunia bisnis Telekomunikasi. Tapi perlu kita ingat, Telkomsel dan Indosat sebagai pemain utama bisnis telekomunikasi bangsa Indonesia tidaklah sejatinya "milik warga Indonesia" dan tidak 100% menguntungkan bangsa Indonesia. Sejatinya, kita, warga Indonesia sebenarnya sedang membagi-bagikan keuntungan bisnis Telekomunikasi kita kepada Negara dan Bangsa lain, seperti Singapura dengan perusahaan Temasek Holding-nya yang menguasai hampir mayoritas saham dan kepentingan serta keuntungan yang dihasilkan oleh Indosat, sedangkan hampir setengah dari keuntungan Telkomsel juga diberikan kepada Temasek Holding. Lalu dimana peran warga Indonesia dalam bisnis Telekomunikasi yang dikatakan "menopang pasar dalam negeri" ini???

Posisi yang tepat untuk menjelaskan masalah ini adalah, kita, warga Indonesia sebenarnya berada pada posisi seorang 'Kuli' bagi Bangsa lain. Namun tidak banyak yang sadar akan hal ini, malah karena ketidaksadaran mereka, mereka justru mungkin tanpa mereka sadari juga, membela kepentingan luar negeri daripada kepentingan Warga dan Bangsa Indonesia secara keseluruhan. Kita sebenarnya sedang diperas habis seperti seorang pekerja paksa, perbedaannya adalah rasa 'pemaksaan' itu berubah menjadi 'kebutuhan'. Sangat aneh memang jika kita sangat membutuhkan sesuatu yang justru menyengsarakan kita, non-sense. Lalu kemana sebenarnya arah atau jalan yang paling tepat dalam mendefinisikan "Bisnis Komunikasi Warga Indonesia" yang benar-benar bisa menopang ekonomi kita sendiri tanpa harus merasa membutuhkan campur tangan bangsa lain, yang dengan 'jahilnya' membuat angka keuntungan yang macam-macam untuk meyakinkan kita agar 'dicucuk hidung kita'?

Wi-Max atau pada dasarnya adalah VoIP adalah sebuah pencerahan bagi Bangsa kita yang terpuruk ini dalam menopang ekonomi kerakyatan yang mandiri. Kita memiliki banyak sumber daya manusia yang mampu mengembangkan "Komunikasi Kerakyatan" ini yang bisa membawa bangsa kita ikut berkompetisi dipasar telekomunikasi dunia internasional. Ini bukan mimpi, atau tipuan belaka seperti perhitungannya para broker asing yang datang kenegara kita, kita pun punya bukti, lihat saja voiprakyat.co.id yang semakin hari semakin tenar ditelinga kita. Jika ini dikembangkan lebih masal dan dengan dukungan dari para operator independent yang masih bersih dari anasir-anasir asing, sudah pasti putaran bisnis Telekomunikasi Kerakyatan ini akan memberikan kemajuan yang cukup signifikan bagi Bangsa kita dan apalagi jika dukungan Pemerintah tidak setengah-setengah, pasti keuntungan diberbagai sisi seperti ekonomi, sosial, politik dan kemiliteran bisa memberikan keuntungan kepada semua lapisan masyarakat. Masalahnya sekarang, masihkan kita tertipu dengan pola bisnis "Farming" dari luar negeri yang sebenarnya adalah penipuan dan penjajahan? Siapapun diberikan izin untuk mengutip tulisan ini tetapi dengan mengutip seluruhnya dan menyertakan sumber serta penulisnya

Tidak ada komentar: